Pekerjaan-pekerjaan tehnik bangunan banyak terkait dengan alat, baik yang simpel hingga yang rumit, dari yang enteng hingga alat-alat berat meskipun. Mulai sejak revolusi industri hingga saat ini, penggunaan alat-alat bermesin begitu banyak dipakai.
Pada tiap-tiap aktivitas kerja, senantiasa saja ada peluang kecelakaan. Kecelakaan kerja senantiasa bisa berlangsung lantaran beragam sebab. bertindak begitu utama dalam proses System Manajemen Kesalamatan serta Kesehatan Kerja lantaran ada sarana yang jadi proses kesibukan pekerjaan jalan dengan baik, demikian halnya demikian sebaliknya.
Yang ditujukan dengan kecelakaan yaitu peristiwa yang merugikan yg tidak terduga serta tak diinginkan serta tak ada unsur kesengajaan. Kecelakaan kerja ditujukan sebagai kecelakaan yang berlangsung di tempat kerja, yang terkena oleh pekerja serta atau alat-alat kerja dalam satu jalinan kerja.
Kecelakaan kerja bisa dikarenakan oleh dua kelompok penyebabnya (Bambang Endroyo, 1989) :
1. Aksi perbuatan manusia yg tidak penuhi keselamatan (unsafe human acts).
2. Kondisi-keadaan lingkungan yg tidak aman (unsafe condition).
Meskipun manusia sudah waspada, tetapi jika lingkungannya tak mendukung (tak aman), jadi kecelakaan dapatlah berlangsung. Demikian halnya demikian sebaliknya. Oleh oleh karena itu dibutuhkan dasar bagaimana bekerja yang penuhi prinsip-prinsip keselamatan.
Keselamatan kerja
Keselamata kerja yaitu usaha-usaha yang mempunyai tujuan untuk menanggung kondisi, keutuhan serta kesempurnaan tenaga kerja (baik jasmaniah ataupun rohaniah), bersama hasil karya serta alat-alat kerjanya ditrempat kerja. Usaha-usaha itu mesti dikerjakan oleh semuanya unsur yang ikut serta dalam sistem kerja, yakni pekerja tersebut, pengawas/kepala grup kerja, perusahaan, pemerintah, serta msayarakat biasanya. Tidak ada kerja sama yang baik dari semuanya unsur itu maksud keselamatan kerja mustahil bisa diraih dengan cara optimal.
Mengenai tujuan keselamatan kerja dengan cara terperinci yaitu :
1. Menghindar terjadinya kecelakaan di tempat kerja.
2. Menghindar munculnya penyakit akibat kerja.
3. Menghindar/kurangi kematian akibat kerja
4. Menghindar atau kurangi cacat tetap
5. Mengamankan material, konstruksi, penggunaan, pemeliharaan bangunan-bangunan, alat-alat kerja, mesin-mesin, serta instalasi-instalasi.
6. Tingkatkan produktivitas kerja tanpa ada memeras tenaga kerja serta menanggung kehidupan produktifnya.
7. Menanggung tempat kerja yang sehat, bersih, nyaman, serta aman hingga bisa menyebabkan keceriaan semangat kerja.
8. Membuat lancar, tingkatkan serta mengamankan produksi, industri dan pembangunan. Kesemuanya itu menuju pada penambahan skala hidup serta kesejahteraan umat manusia (Bambang Endroyo 1989).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar